Hari ini,Esok, dan Seterusnya.

Dia bintang paling bersinar di langit malam yang teramat kelam.

Hana.


Saat Hana merasa dunianya telah jatuh, runtuh bahkan lebur. Dia datang dengan segala perekat yang dipunya seakan membawa keajaiban dunianya terasa kembali utuh.

“You're not alone, you have me.” Tatapannya seteduh ucapannya, dan Hana merasa hidup saat itu.

Hari ini dadaku bergetar, terguncang memilu dan mengeras

Hari ini, esok dan seterusnya.

Memang benar perasaan seperti itu nyata adanya.

Awalnya Hana menyukai senyumnya.

Kemudian ia menyukai tawanya.

Suaranya, langkahnya, pandangannya, posturnya.

Kian hari kian bertambah, sampai ada saat dimana bayangannya sekalipun mampu membuat Hana tersenyum.

Esoknya ku pikir rasa ini akan menghilang dengan seiring waktu

Hana pikir itu hanya perasaan omong kosong belaka, tetapi lambat laun Hana sadar bahwa perasaannya nyata adanya.

Namun ternyata tak pernah berubah aku makin tergiur pada dirimu

Hana makin menyukai, seiring waktu rasanya terus bertambah, seakan tak bosan lengkung bibir yang beriringan dengan netra yang menyipit itu selalu menjadi kesukaannya.

Dan seterusnya rasa ini selalu terjadi dan tak pernah berkurang.

Mario Jafran Mahardika. Hana tersenyum saat membaca rentetan huruf yang terangkai membentuk sebuah nama itu.

Hatiku hanya untuk dirimu, aku bahagia hanya bila kamu bahagia.

Senyumnya bahkan tak pudar saat lensanya beralih membaca nama yang bersandingan dengan nama pria favoritnya.

Ratu Syakila Prameswari.

Hana tersenyum, lensanya menatap naik, menatap si pemilik nama wanita yang tengah berdiri di hadapannya. Di sampingnya ada dia, Mario Jafran. Pria yang dengan segenap hatinya Hana cintai meski seorang diri.

“I'm happy for you both!” Pekik Hana riang sembari menghamburkan diri memeluk dua sahabat karibnya.


Barang sekadar tak memiliki itu bukan apa-apa. Yang penting rasa mu padanya luar biasa.

Melihatnya bersanding bersama dengan yang lain itu bukan perkara sepele, bukanlah suatu hal yang mudah. Menerimanya adalah hal yang rumit, hingga di paksa mengikhlaskan itu jauh lebih sulit.

Jika kamu berhasil melaluinya, cintamu itu murni. Tulusmu nyata adanya. Dan cintamu tiada bandingannya.

-AR from Triangle.